Notice: Function _load_textdomain_just_in_time was called incorrectly. Translation loading for the wordpress-seo domain was triggered too early. This is usually an indicator for some code in the plugin or theme running too early. Translations should be loaded at the init action or later. Please see Debugging in WordPress for more information. (This message was added in version 6.7.0.) in /www/wwwroot/ppmimesir.or.id/wp-includes/functions.php on line 6114
Mengenal Lebih Dekat Mukhlis Latasi; Peraih Juara Pertama Musabaqah Maddah Al-Rasul Tingkat Internasional ⋆ PPMI Mesir
Scroll untuk baca artikel
Banner 325x300
Web Hosting
Web Hosting
Example 728x250

Mengenal Lebih Dekat Mukhlis Latasi; Peraih Juara Pertama Musabaqah Maddah Al-Rasul Tingkat Internasional

44
×

Mengenal Lebih Dekat Mukhlis Latasi; Peraih Juara Pertama Musabaqah Maddah Al-Rasul Tingkat Internasional

Share this article
Example 468x60

Ppmimesir.or.id, Kairo-Perbincangan mengenai hakikat ilmu tak pernah terkikis oleh ambang waktu. Semakin berkembang ilmu, semakin maju pula dunia. Ketertarikan manusia atas hakikat ilmu semakin menjadi-jadi didorong atas kebutuhan kemajuan peradaban. Semakin berkembangnya ilmu, semakin naik pula perimeter standar kelayakan seseorang dalam ranah pendidikan.

Didorong dari naiknya kebutuhan hidup, maupun kemajuan peradaban membuat standarisasi pendidikan menjadi tinggi. Standar didik siswa jaman sekarang tentu berbeda jauh dengan siswa jaman dulu. Bahkan menjadi sarjana saja merupakan hal yang tidak lagi menarik dan terlihat hebat. Hal itu sontak membuat beberapa mahasiswa mencari kelayakan dengan bersekolah ke luar negeri. Tentu bukan hal mudah untuk bisa beradaptasi di lingkungan yang 180 derajat berbeda. Mulai dari bahasa, adat istiadat, hingga masyarakat dan lingkungan.

Berprestasi di dalam negeri saja sudah terbilang susah, apalagi di luar negeri dengan taraf internasional. Hal ini justru menjadi titik pacuan bagi salah seorang alumni Al-Azhar asal Kalimantan Utara bernama Mukhlis Latasi, Lc. untuk melebarkan sayapnya di bidang keilmuan. Dengan bekal bahasa Arab yang mumpuni dan gelarnya sebagai Lc bukan hal yang mudah baginya untuk berprestasi di taraf internasional.

Baca juga: Sholat Tarawih Delapan atau Dua Puluh Rakaat ?

Dilansir dari akun resmi instagram @iqro.network yang menampilkan perhelatan acara ‘Musabaqoh Maddah Al-Rasul’ menampilkan cuplikan penyampaian pemenang. Dan posisi pertama tersebut diperoleh Mukhlis bin Suniman Latasi, Lc. asal pulau Sebatik, Kalimantan Utara. Acara tersebut diselenggarakan langsung oleh Iqro’ Fadhaiyyah TV. Mukhlis hadir dengan kacamata andalannya dan mengenakan batik khas daerahnya.

Dalam video berdurasi 2 menit 27 detik yang disiarkan secara langsung akun resmi @Iqro.network itu memperlihatkan senyum merekah serta rasa bangganya karena telah mengharumkan nama bangsa Indonesia, hal itu terlihat jelas di wajahnya ketika menerima penghargaan berikut hadiahnya. Video berdurasi pendek itu juga menampilkan Mukhlis yang diberi kesempatan untuk menyampaikan beberapa patah kata setelah menerima penghargaan. Ia mengucap beribu syukur kepada Allah Swt. beserta keluarga serta teman dan kerabatnya di Indonesia. Tak lupa ia pun turut berterima kasih kepada masyaikh dan juga kawan-kawannya yang telah membimbing dan mendukungnya.

https://www.instagram.com/tv/CNiy3QNFMyp/?igshid=1t7cx4xf6681t

Apa itu Musabaqah Maddah Al-Rasul? Musabaqah artinya perlombaan, dan Maddah berarti pujian, sedangkan Rasul berarti utusan Allah Swt. yakni Nabi Muhammad Saw. Jadi acara yang diikuti oleh Mukhlis Latasi ini adalah lomba yang menampilkan peserta dengan mendendangkan pujian-pujian merdu terhadap Rasul Saw.

Siapa itu Muklis Latasi? Pria kelahiran pulau Sebatik, Kalimantan Utara dan Mahasiswa Al-Azhar kedatangan 2010. Menyelesaikan pendidikan sarjana S1 pada tahun 2014. Kemudian melanjutkan pendidikan pasca sarjana pada tahun 2018 di Kuliah Ulum Islamiyah dan mengambil jurusan Hadis. Di Mesir, ia terdaftar di kekeluargaan KKS (Sulawesi).

Baca juga: Tutorial Pendaftaran Seleksi Calon Mahasiswa ke Timur Tengah (Beasiswa dan Non Beasiswa Program S1) Tahun 2021

Dalam wawancara singkat via WhatsApp, Mukhlis berterus terang bahwasannya sedari kecil ia memang memiliki hobi membaca al-Qur’an serta menyukai bidang tarik suara. Semasa muda, Mukhlis mengenyam pendidikan di pondok pesantren daerahnya. Ia telah terbiasa belajar tilawah al-Qur’an hingga mengikuti beberapa ajang perlombaan tingkat daerah sedari kecil. Ketertarikannya akan dunia tarik suara membuatnya terpacu dengan terus mengikuti beberapa ajang perlombaan hingga tingkat Internasional.

“Pondok pesantren punya peran penting di dalam pengembangan potensi santrinya. Saya dari Indonesia seperti itu, di pondok saya biasa belajar nahwu shorof. Di sisi lain saya juga diberi kesempatan untuk mengembangkan potensi diri sendiri. Sehingga ketika ada musabaqoh yang diadakan oleh pondok, saya ikut. Mesir justru ladangnya untuk mengembangkan potensi,” tutur Mukhlis dalam wawancara singkat pada hari Selasa (13/4).

Ia menuturkan memang sangat menyukai tilawah al-Qur’an, tarik suara dan kaligrafi. Namun untuk bidang kaligrafi, ia belum menekuninya lagi. Hingga akhirnya pada tahun 2014, ia bertemu salah satu syekh asal Suriah bernama Muhammad Yasen Almar’asyle yang membimbing serta mendidiknya dalam bidang maqamat al-shautiyah. Kurang lebih 6 tahun perjalanannya dalam menekuni bidang tersebut hingga menguasai 8 maqamat.

Prestasi-prestasi yang telah dicapainya tidaklah sedikit. Pada tahun 2018, Ia pernah mengikuti ajang perlombaan MTQ Internasional tingkat mahasiswa Al-Azhar Wafidin yang diadakan oleh KBRI dan memenangkan juara satu. Di tahun yang sama, ia juga pernah mengikuti babak penyisihan Munsyid Al-Syariqah, namun tidak bisa melanjutkan dikarenakan ajang tersebut diperuntukkan khusus untuk orang Arab.

Baca juga: Petunjuk Teknis Program Seleksi Calon Mahasiswa Ke Timur Tengah ( Beasiswa dan Non Beasiswa Program S1) Tahun 2021

Mukhlis mengaku awalnya tidak pernah terbesit untuk mengikuti lomba Maddah Al-Rasul itu. Namun dengan dukungan kawan-kawan dan salah satu gurunya, Syeikh Muhammad Yasen Almar’asyle yang terus mendorongnya hingga menjadi pemenang. Bermodalkan yakin dan fokus membuatnya percaya bahwa potensi seseorang tidak selalu tampak dari luar. Sebagai manusia sudah sepatutnya merasa yakin dan terus mengasah potensi yang ada. Berkreasi tanpa batas tanpa merasa sudah di atas.

 

Reporter: Faradila Fahma

Editor: Nazhril Fathra

 

Web Hosting
Example 120x600

Responses (2)

  1. Salam, kami tertarik untuk mewawancarai Akhi Muklis, bisakah mendapat nomor telpon/ whatsappnya? Terima kasih…

Comments are closed.