Scroll untuk baca artikel
Banner 325x300
Web Hosting
Web Hosting
Example 728x250
AgendaArtikelBeritaHardnewsPrestasi

Oleh-oleh dari Simposium PPDIK Timtengka di Tunisia

×

Oleh-oleh dari Simposium PPDIK Timtengka di Tunisia

Share this article

Kader PPMI Mesir kembali jadi pucuk pimpinan tertinggi PPIDK Timtengka, Simposium selanjutnya di Mesir dan PPIDK Awards sebagai PPI Negara dengan Media Terbaik.

Example 468x60

Senin, 17 Juli 2023 rombongan delegasi PPMI Mesir untuk Simposium PPIDK Timtengka berangkat menuju Tunisia. Setelah mengalami delay selama hampir dua jam, pesawat maskapai Tunis Air yang membawa seratus-an penumpang itu pun mengudara pada pukul 06:00 CLT dari bandara Internasional Kairo menuju Bandar Udara Internasional Tunis-Cartage.

Rombongan terdiri dari lima orang, satu delegasi utama dan empat delegasi tambahan lainnya. Rifaldhoh (KMJ) selaku delegasi utama memimpin ‘pasukan diplomasi’ PPMI Mesir bersama Rizki Kurniawan (Gamajatim), Munir Azhari (KPMJB), Wahyu Hidayatullah (KMA) dan Hanifah Ridha Azzahra (KPJ).

Turut berangkat bersama rombongan PPMI Mesir tiga orang Masisir lain, dua orang sebagai delegasi Akta (Aliansi Keputrian Timur Tengah-Afrika) Liefta Afrilia Putri (KMB) sebagai delegasi utama Akta dan Salsabilla Syifa (KPJ) sebagai delegasi tambahan AKTA, Syadila Rizki alanhar (KPJ) sebagai undangan delegasi penyelenggara.

Setibanya di Bandara Internasional Tunis-Cartage, rombongan diterima oleh panitia dan utusan Kedubes RI di Tunisia, sekitar pukul 09:00 waktu setempat rombongan sudah tiba di hotel Atlantique, tempat menginap selama acara berlangsung.

Sore hari, semua delegasi yang sudah tiba di kota Tunis mengikuti agenda pertama dalam Rangkaian Simposium kali ini. Bersama Dubes RI untuk Tunisia Bpk. Zuhairi Misrawi, tugas, undangan tamu dari Indonesia serta kereta api berangkat dari hotel menuju salah satu komplek pemakaman terkenal di sudut kota Tunis, Maqbarah Zallaj. Di sana mereka menziarahi salah seorang ulama paling terkemuka Tunisia, Syekh Thohir ibnu Asyur.

Simposium Perhimpunan Pelajar Indonesia Dunia kawasan Timur Tengah Afrika (SI-PPIDK) adalah agenda tahunan pelajar Indonesia di Timur Tengah untuk bertemu, bertukar pikiran dan gagasan sekaligus sebagai momen LPJ Dewan Pengurus PPIDK, memilih Koordinator dan Wakil Koordinator baru serta pemilihan tuan rumah Simposium selanjutnya. PPI Tunisia didapuk menjadi Simposium 2023 pada simposium tahun sebelumnya yang diadakan secara berani.

Hari-1

Africa Hotel menjadi lokasi Grand Opening acara Simposium Kawasan kali ini, sejak pagi rombongan delegasi dan panitia terlihat lalu-lalang di depan hotel. Total ada 11 dari 18 perwakilan PPI Negara yang turut hadir secara langsung. Total delegasi dari luar Tunisia berjumlah lebih dari 20 orang. Nama-nama tokoh beken asal Indonesia juga ikut menghiasi daftar para pembicara yang akan berbagi ilmu dan pengalamannya kepada para delegasi.
Rentetan acara Grand Opening Simposium Kawasan ini berjalan lancar. Beberapa penampilan kebudayaan yang dibawakan langsung oleh mahasiswa Indonesia di Tunisia juga tampak menarik. Tak lupa Bpk. Zuhairi Misrawi selaku Dubes RI untuk Republik Tunisia menyampaikan ucapan selamat datang kepada para delegasi dan undangan tamu di negeri Tunis al-Khadra. Dalam sambutannya, Dubes -yang juga alumni universitas Al-Azhar itu- menjelaskan pentingnya forum-forum mahasiswa seperti ini untuk menjalin silaturahmi dan bertukar pikiran. Lebih lanjut, beliau mengharapkan lahir calon-calon pemimpin Indonesia masa depan datang dari alumni-alumni universitas timur tengah.

Turut pula memberi sambutan, Menteri Agama Republik Indonesia H. Yaqut Cholil Qoumas lewat video. beliau memberikan dukungan dan apresiasi kepada pihak-pihak yang terlibat atas terlesenggaranya acara ini serta menyampaikan urgensi moderasi beragama sebagai salah satu solusi kongkrit atas permasalahan bangsa hari-hari ini. acara Grand Opening usai pukul 12.00 waktu setempat dan diakhiri dengan foto bersama.

Setelah Ishoma (istirahat sholat dan makan) delegasikan kembali mengikuti rangkaian acara untuk hari pertama, yaitu Seminar Panel. Terakhir dengan materi seputar al-Wasathiyah yang disampaikan oleh rektor Universitas Zaitunah, Prof Munsif Abdul Jalil, kemudian dilanjutkan dengan pemaparan Prof Dr Mun’im Sirry lalu ditutup dengan seminar tentang Khazanah Moderasi Beragama Walisongo yang diampu oleh KH Ahmad Baso.

Sepanjang sesi seminar, tugas dari PPMI Mesir tampak paling aktif dalam bertanya maupun mengajukan argumentasi pembandingan. Diskusi budaya dan gairah keilmuan yang menggeliat hebat di Mesir rupanya memberikan pengaruh banyak pada delegasi PPMI Mesir saat berbicara dan mengemukakan pendapat secara detail, terukur dan komprehensif.

Hari ke-2

Sama seperti sebelumnya, agenda hari ke-dua adalah Seminar Panel. Sedikit jadi perbedaan adalah tema dan pemateri yang berbicara. Di hari ke-dua banyak tema-tema ‘asyik’ yang diangkat. Tema seputar pemikiran geopolitik Bung Karno, Moderasi Beragama di era Artificial Intelegent, Tantangan Radikalisme, Peran Perempuan dalam Moderasi Beragama dan tak ketinggalan Historiografi Gerakan Moderasi Beragama di Indonesia juga ikut dibahas di hari ke-dua ini.

Yang menjadi pemateri di hari kedua diantaranya ada Sekjend PDIP Hasto Kristiyanto, politisi teras PDIP Budiman Sudjatmiko, dari kalangan perempuan ada Dosen Pasca Sarjana PTIQ Nur Rafiah, KH. Islah Bahrawi dan banyak pembicara lainnya.

Delegasi PPMI Mesir selalu berusaha untuk mengikuti setiap sesi dengan baik dan semangat. Hal ini perlu dilakukan sebagai orang yang mewakili nama lembaga persatuan pelajar indonesia di Mesir yang notabene belajar di kiblat institusi pendidikan dunia Al-Azhar.

Hari ke-3

Setelah dua hari sebelumnya berkutat dengan seminar, hari ke-tiga baru lah dimulai rangkaian kegiatan kongres mahasiswa. dimulai dengan pembahasan Piagam Tunis -yang akan diresmikan sebagai hasil dari simposium kawasan tahun ini- lalu dilanjutkan dengan LPJ dan pemilihan Koordinator dan Wakil Koordinator PPIDK Timtengka masa bakti 2023-2024.

Dalam diskusi perumusan Piagam Tunis, delegasi dari PPMI Mesir berperan aktif koreksi, menyoal urgensi beberapa poin sekaligus merevisi isi Piagam Tunis yang telah disusun oleh pihak panitia. Diskusi pun berjalan cukup dinamis, saling lempar ide dan gagasan memenuhi ruangan ber-AC itu. Hingga lewat pukul 15:00 sore diskusi -yang ditengarai akan berjalan singkat- rupanya tak juga menemukan titik akhir yang pada akhirnya memaksa sidang komisi diskusi diskor Piagam Tunis.

Kegiatan selanjutnya dilanjutkan dengan LPJ Dewan Pengurus PPIDK Timtengka periode 2022-2023. Forum penutup ini hanya menyelesaikan tugas utama saja. Koordinator PPIDK Timtengka, Muhammad Al Chudori -yang juga merupakan alumni Universitas Al-Azhar- memaparkan LPJ-nya kepada forum. Banyak kemajuan dan gerakan baru yang dilakukan DP PPIDK Timtengka tahun ini, meski tentu ada beberapa hal yang harus dikoreksi dan ditinjau kembali. Meski demikian, PPMI Mesir sebagai salah satu dari 18 PPI Negara yang tergabung dalam kawasan Timtengka mengapresiasi kinerja pengurus yang dipimpin oleh mantan Wapres PPMI Mesir tahun 2018-2019 ini.

Sidang Internal kemudian dilanjutkan ke pemilihan Cakoor dan Cawakoor baru PPIDK Timtengka. Pasangan calon yang telah mendaftar adalah Siti Amalia (HPMI Jordania) dan Ahmad Hashif (PPI Tunisia). Dikarenakan satu dan lain hal, pemilihan ini pun akhirnya harus diperbaiki ke malam hari karena acara Grand Closing acara Simposium Kawasan sudah harus dilakukan.

Dalam acara Grand Closing terdapat pengumuman PPIDK Timtengka Awards, dalam hal ini PPMI Mesir ditahbiskan sebagai PPI dengan Media terbaik dan PPI Tunisia dinobatkan sebagai PPI Of The Year. Sambutan dari Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Dubes RI Untuk Tunisia Bpk. Zuhairi Misrawi menandai barakhirnya agenda simposium kawasan pada Rabu, 20 Juli 2023.

Malam harinya, pemilihan Internal Sidang Cakoor dan Cawakoor PPIDK Timtengka kembali dilanjutkan. Kali ini bertempat di Sekretariat PCINU Tunisia. Dihadiri oleh berbagai perwakilan PPI Negara, baik yang hadir langsung maupun yang mengikuti via Zoom Meeting.

Pemilihan malam itu menghasilkan kemenangan untuk Kotak Kosong, mengalahkan pasangan Siti Amaliah (HPMI Jordania) dan Ahmad Hashif (PPI Tunisia). Sidang yang berlangsung hingga pukul empat subuh itu kembali menemui jalan buntu, dan dengan terpaksa pemilihan Cakoor dan Cawakoor harus kembali diskors hingga dua hari kemudian.

Hari ke-4

Hari selanjutnya semua peserta mengikuti kegiatan Tour Peradaban. Bersama panitia, ditugaskan berangkat menuju tempat-tempat ikonik yang ada di Republik Tunisia. lokasi wisata kebanggaan rakyat Tunisia disambangi para delegasi: Amfiteater El Djem, Monastir, Kairouan dan Hammamet. Selepas maghrib delegasi bertolak kembali menuju kota Tunis untuk beristirahat di hotel masing-masing.

Keesokan harinya, kegiatan ‘jalan-jalan’ kembali diikuti para delegasi. Rute kali ini dimulai dari mengunjungi toko buku, Masjid Zaitunah dan Sidi Bou Said. Setelah puas berkeliling Tunisia selama dua hari untuk sekedar melepas penat, keesokan harinya agenda paling penting dari Simposium Kawasan -pemilihan Cakoor dan Cawakoor serta tuan rumah simposium selanjutnya- sudah menunggu untuk dirundingkan.

Hari ke-5

Sabtu, 22 Juli 2023, hari terakhir Simposium Kawasan -sebelum dilimpahkan kembali ke negara masing-masing. Sidang komisi kembali dilanjutkan, Piagam Tunis yang memuat tiga poin utama: Manifesto Moderasi Beragama, Gerakan Bersama Pelajar Indonesia di Timur Tengah dan Rekomendasi Implementatif kembali diterapkan. Hingga pukul 14.00 waktu setempat sidang ini akhirnya usai dilaksanakan. Telah lahir suatu pandangan dan gerakan bersama mahasiswa timtengka seputar berbagai isu dan problematika terkini, khususnya seputar diskursus moderasi beragama.

Baru lah kemudian Sidang Internal untuk memilih Koor dan Wakoor baru dilanjutkan kembali. Siti Amaliah (HPMI Jordania) kembali maju sebagai Cakoor PPIDK Timtengka, namun kali ini berpasangan dengan Rifaldhoh, kader PPMI Mesir. Setelah melalui uji integritas, tanya-jawab dengan peserta sidang dan pencoblosan, pasangan Siti Amalia (HPMI Jordania) dan Rifaldhoh (PPMI Mesir) keluar sebagai Koor dan Wakoor baru PPIDK Timtengka masa bakti 2023-2024.

Sidang dilanjutkan dengan pemilihan tuan rumah simposium mendatang, dengan suara bulat dan dukungan penuh dari seluruh PPI Negara, PPMI Mesir ditahbiskan sebagai tuan rumah Simposium PPDIK Timtengka 2024 yang akan dilaksanakan di kota Kairo, Mesir.

Terpilihnya kembali salah satu kader terbaik yang pernah ditempa dan dibentuk di DP PPMI Mesir sebagai pucuk pimpinan tertinggi PPIDK Timtengka selama tiga tahun berturut-turut (Hafiz Lubis Koor tahun 2021-2022, Chudori Koor tahun 2022-2023 dan Rifaldhoh Wakoor 2023-2024) merupakan amanah dan kepercayaan besar mahasiswa indonesia di Timur tengah kepada PPMI Mesir. Lalu, terpilihnya PPMI Mesir sebagai tuan rumah simposium selanjutnya lepas dari jasa DP PPMI lintas periode yang konsisten menjalankan organisasi dengan baik sehingga memperoleh tingkat kepercayaan tinggi dari PPI Negara sahabat. Tentu faktor kelihaian bernegosiasi tingkat tinggi yang diperlihatkan para delegasi PPMI Mesir pada simposium kali ini juga patut diapresiasi.

Web Hosting
Example 120x600
Website