Scroll untuk baca artikel
Banner 325x300
Web Hosting
Web Hosting
Example 728x250

Teruntuk Adik-Adikku, Mahasiswa Baru 2018; Sebuah Pesan

×

Teruntuk Adik-Adikku, Mahasiswa Baru 2018; Sebuah Pesan

Share this article
Example 468x60
Marhaban. Selamat datang ke Mesir. Bumi Kinanah. Bumi Para Nabi. Kehadiran adik-adik di puncak sejuknya cuaca tanah ini, menghangatkan kembali suasana hati kami yang menggigil dingin. Selamat atas terpilihnya adik-adik semua untuk menjadi duta penerus Al-Azhar. Selamat juga atas kesuksesannya mengikuti ujian tahdid mustawa. Apapun hasilnya bersyukurlah dan yakinlah; bahwa sedari awal, anugerah yang kita nikmati kini lebih dari layak untuk disyukuri.
Kurang lebih satu bulan sudah, semenjak hari pertama adik-adik di tanah berkat ini. Sedikit sebanyak pasti sudah bertambah wawasan dan pengetahuan adik-adik tentang Mesir. Bagaimana orang-orang Mesir. Bagaimana hidup di Mesir. Betapa agungnya Al-Azhar. Betapa hebatnya para Masyaikh Al-Azhar. Alhamdulillah ‘ala ni’matil Azhar. Semoga nikmat ini tak lekang dimakan masa.
Sebagai abang yang baik hati dan tampan, ada baiknya juga kami menitip sedikit pesan kepada adik-adik kami tersayang yang sedang memasuki bulan keduanya dalam mengenal Mesir. Sebuah amanat yang telah dititipkan kepada kami oleh abang-abang kami terdahulu.
Keilmuan
Apa tujuanmu ke Mesir? Kuliah. Belajar. Menuntut ilmu. Jawabannya pasti tak keluar dari tiga kata itu. Kalian yang telah memupuskan harapan ribuan calon mahasiswa lain yang (mungkin) memiliki hasrat yang lebih kuat dari kalian, angan-angan yang lebih gemuk dari kalian, ambisi yang lebih besar. Oh, bukan mau merendahkan kalian adik-adikku. Kami hanya mau adik-adik kami tersayang ini selalu ingat; bahwa tempat kalian berada kini, adalah tempat yang sangat diimpikan oleh banyak orang. Dan sangat kurang ajar kiranya, kalau kita tidak bersyukur.
Sejumlah Mahasiswa Baru 2018 di Masjid Al-Azhar
Iya, bersyukur. Bersyukur dengan memanfaatkan sebaik-baik anugerah yang didapat. Tinggalkan kasur. Tinggalkan game-game yang biadab itu. Bersyukur, dengan belajar. Ingat selalu tujuan utamamu ke sini, dan jangan pernah jadikan ia yang kedua.
Keamanan
Sebenarnya ini adalah tujuan awal kami menulis ini. Keamanan itu penting. Mau belajar apa memangnya kalau kita hidup di bawah intimidasi dan teror? Semua kegiatan dan niat baik, selalu berakhir buntu kala kita remehkan pasal yang satu ini. Adik-adikku, umumnya ihwal keamanan yang kita temui di negara ini terbagi dua:
A. Urusan dengan pihak kepolisian
1. Paspor dan visa. Benda yang wajib dibawa ke manapun kala keluar rumah. Walaupun hanya sebatas ke toko dekat rumah, paspor wajib bawa. Semenjak dua tahun yang lalu, paspor merupakan satu-satunya identitas yang diakui oleh kepolisian. Tasdiq, kerneh, KTP, apalagi KK tidak lagi bisa menyelamatkan. Dan tentu saja, lengkap visa. Selalu perbarui visa sebelum habis masa. Kalaupun sedang tidak punya visa, jangan pernah berpikiran untuk tidak bawa paspor. Tetap bawa. Bisa jadi polisi yang bersangkutan tidak mood untuk memeriksa mendetail. Hati-hati selalu, kalau sedang tak punya visa sangat dianjurkan untuk menghindari daerah rawan razia seperti Hayy Asyir. Juga sebisa mungkin hindari berpapasan dengan polisi. Namun tetap kalem, jangan panik.
2. Foto. Hindari berfoto di tempat terlarang. Tempat terlarang dapat diketahui dari banyaknya polisi di daerah tersebut. Juga dari senior-senior. Contoh tempat dilarang foto seperti Masjid Rabi’ah Al-Adawiyah, markaz militer dan kantor polisi. Jangan memoto tentara dan polisi.
3. Bisnis dengan orang Mesir. Yah, pasti ngertilah maksud bisnis di sini. Untuk senior-senior yang sudah berpengalaman beda cerita. Tapi untuk adik-adik kami, hindari dulu bisnis dengan orang Mesir. Sudah cukup banyak kasus bisnis berkaitan dengan orang Mesir yang berujung di kantor intelejen, bahkan sampai ada yang dideportasi.

4. Radikalisme. Jangan tergoda dengan paham radikalisme sejenis ISIS dan sebagainya. Mungkin ini merupakan himbauan yang lucu, namun lucunya masih ada juga Masisir yang terjerat ke dalamnya. Paham seperti ini bukan saja bertentangan dengan paham Azhari yang moderat dan toleran, namun juga sangat membahayakan kita dan kawan-kawan kita yang tak berdosa.

5. Penggunaan medsos. Salah satu yang sering diremehkan Masisir adalah urgensinya menjaga bahasa media sosial. Jangan pernah mencoba untuk menulis atau upload sesuatu yang berkonten kritik terhadap politik Timur Tengah khususnya Mesir. Jangan tes keberanian sekalipun ada yang buat challenge atau tantangan. Itu challenge yang tidak lucu. Hindari semua yang berbau politik Mesir apalagi di medsos publik seperti Facebook, Instagram dan Twitter. Pihak kepolisian Mesir sendiri lebih mengutamakan penanganan terhadap kasus yang berkenaan dengan kenegaraan dan politik dibanding kriminal. Dan never ever mencari situs yang berkenaan dengan insiden politik terbaru Mesir ketika sedang berada di Mesir. Alamat IP kita akan terlacak oleh intelejen lalu siap-siap jadi buronan.

6.  Tinggal sendiri. Sangat dianjurkan untuk tidak tinggal sendiri, dan sangat sangat diharapkan untuk tidak tinggal dengan mahasiswa asing. Beda halnya dengan situasi lima tahun lalu, situasi sekarang sudah semakin mencekam. Tinggal sendiri dapat mempersulit proses pencarian kita seandainya terjadi penggeledahan atau penangkapan. Orang-orang mungkin bahkan tidak menyadari kehilangan kita sehingga dua tiga hari kemudian. Tinggal dengan mahasiswa asing juga sebaiknya dielakkan; kita tidak tahu asal-usulnya dia, bahkan tak menutup kemungkinan juga dia terlibat dalam jaringan teroris dan sebagainya. Sebagai langkah preventif, jangan.

7. Selalu siap siaga. Adik-adik harus selalu sigap dan tanggap. Andai kata terjadi hal-hal yang tak diinginkan serupa penangkapan dan lainnya, tetap tenang namun segera share live location menggunakan WhatsApp ke orang yang kita kenal. Lebih baik langsung ke ketua kekeluargaan. Biasanya
hapenya akan disita dan dibawa bersama kita. Meskipun ada kemungkinan hapenya dimatikan, tapi langkah ini penting; mempertimbangkan segala kemungkinan. Supaya nantinya posisi kita mudah ditelusuri dan bisa langsung ditangani.

B. Urusan dengan para pelaku kriminal
1. Keluar malam. Meskipun kita tak menafikan adanya pencopetan maupun perampokan di siang hari, tapi semua orang setuju kalau malam adalah masa paling indah untuk aksi serupa. Jadi sebisa mungkin kalau memang tak ada keperluan penting, lebih baik tidak keluar di malam hari.
2. Daerah rawan. Hindari daerah rawan kriminal. Bisa ditanyakan senior-seniornya, dan umumnya daerah-daerah sepi sangat rawan. Apalagi kalau malam, haram syar’an bermain di daerah berkenaan.
3. Bawa teman. Biasakan untuk selalu bersama teman ketika keluar, minimal berdua. Setidaknya para pelaku kriminal akan berpikir dua kali ketika melihat keramaian. Setidaknya juga kalau sampai terjadi sesuatu kepada satu orang, kawannya bisa segera mencari bantuan. Demikian halnya kalau berurusan dengan polisi, dengan adanya kawan jadinya bisa segera berkabar kepada senior kala kawan tertangkap, misalnya.
4. Musyrif. Ini istilah mahasiswa Malaysia untuk mahasiswa yang menemani mahasiswi kalau bepergian ke mana-mana. Bagi masyarakat Malaysia sistem Musyrif ini sudah sangat lumrah, sehingga cukup mampu menekan angka kriminalitas khususnya di kalangan mahasiswi. Di kalangan Masisir anehnya masih sangat kurang, padahal kasus seperti penodongan dan pelecehan sudah banyak sekali menimpa mahasiswi kita. Sudah saatnya untuk kita menghidupkan budaya bagus ini. Bagi yang lelaki jangan sungkan untuk menawarkan diri mengantar saudari-saudarinya yang keluar. Yang perempuan pula jangan seperti si cantik perkasa yang bisa menaklukkan seluruh muka bumi sendiri. Apalagi di malam hari. Minta saja bantuan saudara-saudaranya untuk menemani. Tak perlu segan. Di perantauan ini kita hakikatnya bersaudara. Dan memang sudah tugasnya kaum Adam untuk menjaga kaum Hawa. Namun garis bawahi, jangan pula tugas ini digunakan untuk perbanyak gombal dan senda gurau senada. Serius. Jangan.
5. Cek transportasi. Seperti Tramco dan sejenisnya, sebelum dikendarai lihat dulu penumpang di dalamnya. Khususnya perempuan, hindari kalau penumpangnya pemuda dengan penampilan gaje. Apalagi kalau jumlah mereka lebih banyak. Kondisi seperti ini bukan saja harus dihindari di malam hari, di tengah siang buta pun tak sungkan mereka beraksi. Demikian juga di transportasi umum lainnya semisal bus. Sebisa mungkin duduk sebaris dengan kawannya. Sudah masyhur memang, bahwa kendaraan umum merupakan tempat paling asik untuk pencopetan dan pelecahan.
6. Gadget, penampilan dan perhiasan. Salah satu yang membuat kita selalu jadi sasaran. Kita suka pamer, meskipun tak sengaja. Lebih baik jangan gunakan gadget di jalan-jalan ataupun di kendaraan umum. Begitu juga dengan pakaian yang kita gunakan, tak perlulah terlalu menarik perhatian. Apalagi memakai perhiasan. Secara tidak langsung kita sendiri yang menghidupkan kesenjangan sosial antara kita dengan tuan rumah. Mengingat Mesir sendiri sudah berkali-kali mengalami krisis dalam jangka waktu lima tahun ini. Ingat kata Bang Napi adik-adikku; kejahatan terjadi bukan hanya karena ada niat pelakunya. Waspadalah… Waspadalah…
7. Cek keamanan rumah. Kerennya Kota Kairo ini, para kriminal tidak hanya mengganggu kita di luar rumah saja. Ada jenis barbar, yang aksinya sampai ke dalam rumah juga. Bahkan ada yang lengkap bawa parang. Sangat penting, memeriksa fasilitas pengamanan rumah. Pastikan rumah memiliki terali besi, jendela dan pintu balkon yang bisa tertutup rapi. Selain itu bangun juga hubungan baik dengan tetangga dan tuan rumah. Kiranya andai kata terjadi suatu kejadian, hubungan baik ini tentu sangat membantu.
Daurah Azhariyah Pertama di Masjid Shalih Dja’fari
8. Jangan mudah percaya. Mungkin poin ini lucu kalau disebut. Tapi ada benarnya. Kepercayaan itu mahal, jadi jangan diberikan kepada sembarang orang. Khususnya kepada selain mahasiswa Indonesia. Mulai dari peminta-minta dengan alasan istri melahirkan, pedagang yang sok-sok ramah, polisi tanpa identitas, sudah berbilang jumlah penipu di kota besar ini. Kalau memang tak ada keperluan, kalau ada yang mendekat seperti itu senyum saja dan tolak dengan halus. Jangan ladeni apalagi ikut ke mana dia pergi. Kalau berani bilang aja kau stop tipu-tipu, saya tak ada waktu buat kau tipu-tipu.
Tata Krama
Meskipun memang kita ditempa untuk bisa hidup keras di Negeri Firaun ini, kita harus tetap sadar bahwa kita ini pendatang. Juga yang harus digarisbawahi, kita ini pendatang beridentitas mahasiswa. Mahasiswa ilmu agama. Adik-adik semua yang suatu masa kelak akan menjadi ulama besar di tanah air kita, tentu saja harus menjaga nama baik kita. Satu, nama baik Al-Azhar. Dua, nama baik bangsa. Al-Azhar yang terkenal dengan akhlak. Indonesia yang masyhur dengan adat dan krama. Tentu saja kita sebagai wafidin, sangat diperhatikan oleh masyarakat.
1. Rokok. Di luar dari hukum halal haramnya rokok, di Mesir sendiri dulunya perokok dipandang sebagai fasik, berandalan yang tidak boleh menjadi imam shalat. Seiring dengan bertambahnya jumlah perokok dari kalangan orang Mesir, Masisir mulai berani merokok terang-terangan di jalanan. Secara khusus, kami memohon kepada adik-adik semua agar tidak merokok di depan orang Mesir, apalagi di tempat umum dan jalan. Sebagai informasi, di tahun 80-an para mahasiswa sesepuh kita justru menggunakan momen kuliah di Mesir untuk rehabilitasi berhenti merokok. Bagus juga kan ya, kalau adik-adik tersayang ini bisa sekalian nyusul.
2. Senda gurau. Bersenda tak ada salahnya. Hanya saja janganlah sampai mengganggu orang-orang sekitar. Berjoget, bersuara dan ketawa besar-besar. Bukan sekali kami mendengar laporan dari orang Mesir tentang Masisir yang gila-gilaan di tempat umum seraya tertawa lebar. Kami cuma bisa tertunduk malu menyengir bodoh, meyakinkan mereka kalau rabies sudah menular ke manusia juga.

3. Pergaulan dengan lawan jenis. Rasanya tak perlu kita jabarkan hukum pacaran, khalwat dan sebagainya; secara yang ke sini semuanya paham agama. Hargailah batas-batas dan norma pergaulan, apalagi di depan umum. Jangan kira mumpung jauh dari bapak mamak bisa suka-suka. Pergaulan ini juga salah satu fenomena yang sering dipandang aneh oleh orang-orang Mesir. 
Mahasiswa agama macam apa mereka, kata mereka.

4. Hormati orang tua. Memberi tempat duduk di dalam kendaraan umum, berbicara sopan dan tentunya sesuaikan kadar kesopanan dengan kearifan lokal. Kenapa adab dan kesopanan penting? Karena adab adalah barometer pendidikan bangsa. Sudahlah kita dijadikan sasaran oleh para berandalan, janganlah pula kita dipandang sebelah mata oleh mereka yang berpendidikan.
Kesehatan
Salah satu hal yang sering dicuekin oleh Masisir. Padahal nantinya mau dibawa ke mana ilmunya yang segudang andai kata pulang kampung nanti harus bolak-balik ke rumah sakit. Kesehatan, nikmat yang sering dikufuri.
1. Makan dan minum. Perut adalah sumber kebanyakan penyakit. Secara intelek, kita adalah apa yang kita baca. Secara jasmani, kita adalah apa yang kita makan. Perhatikan apa yang kita makan. Tinggalkan junk food dan minuman bergas. Kurangilah, setidaknya. Perhatikan dan kontrol pola (jam) makan. Di musim dingin kita sering lapar dan jarang haus. Hati-hati, selain bikin gendut bodi kita ternyata dehidrasi. Minum secukupnya.
2. Olahraga teratur. Bagi yang hobi rasanya tak perlu diingatkan. Namun yang tak hobi sering mengabaikan sama sekali. Olahragalah, paling kurang jogging.
3. Tidur teratur. Biasakan punya jadwal tidur teratur. Jangan kekurangan, apalagi kelebihan. Bukan saja waktu terbuang sia-sia, tapi juga dapat berpengaruh ke kesehatan.
4. Jaket. Setiap tahunnya selalu ada mahasiswa baru yang suka meremehkan musim dingin. Kalau cuma segini mah, katanya. Nyatanya kulitnya mungkin mampu menahan dinginnya cuaca, tapi tulangnya tanpa terasa sudah bermasalah. Tidak sedikit kita dengar kasus Masisir yang pulang kampung tulangnya keropos. Pakai jaketnya, dik. Ganteng kok.
Daurah Azhariyah Kedua di Masjid Al-Azhar
Begitulah kurang lebih pesan-pesan awal yang bisa kami sampaikan, adik-adikku. Maaflah kalau memang kepanjangan, namun percayalah; demikian panjangnya tulisan ini, lebih panjang lagi cinta kami ke kamu dik. Sebenarnya banyak yang ingin kami sampaikan, namun begitulah waktu dan tempat yang belum memadai. Tunggu saja nanti di hari Ormaba, in sya Allah banyak hal baru yang menanti adik-adik semua. Jangan lewatkan juga Daurah Azhariyah yang kami adakan khusus adik-adik maba, semoga bermanfaat.
Untuk sembarang laporan, pertanyaan maupun keluhan khususnya yang berkenaan dengan keamanan dan kesehatan, ahlan ke nomor kami +2010 6261 5454. In sya Allah selalu available untuk adik-adik tercinta kami.
Ohya, sebagai pesan penutup. Kita, mahasiswa Al-Azhar. Terdaftar di Lembaga Al-Azhar. Pakai visa Al-Azhar. Sangat keterlaluan andai kata kita enggan cinta dan belajar di Al-Azhar. Kalian yang pemalas, malulah kepada Al-Azhar. Kalian yang rajin, jangan pernah merasa cukup untuk belajar. Kalian yang rajin belajar ke selain Al-Azhar, marilah, Al-Azharlah ibumu. Ke marilah. Pelajari manhaj Al-Azhar langsung dari dekapan Al-Azhar, barulah nanti berkomentar sesuai dengan apa yang kalian pelajari.
Waffaqanallahu wa iyyakum jami’an ila ma yuhibbuhu wa yardhah…
Wisma Nusantara, 17/01/2019
Muhammad Najid Akhtiar, Lc.
Sekretaris Jenderal PPMI Mesir
Jangn lupa tinggalkan jejakmu!
Web Hosting
Example 120x600

Responses (3)

Comments are closed.

Website