Kairo (Suara PPMI) Pimpinan Pondok Modern Tazakka K.H Anang Rikza Mashadi, MA beserta Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Dr. Usman Syihab mengisi acara Dialog Keumatan yang diselenggarakan atas kerja sama PCIM Muhammadiyah dan IKPM Gontor di Aula PCIM Muhammadiyah, pada Senin malam (13/2).
Dialog keumatan yang bertemakan “Peran Azhari dalam Membangkitkan Potensi Umat” ini sangat membantu masisir dalam rangka menggairahkan semangat belajar dan memperbarui niat mahasiswa datang ke Mesirm, serta membangkitkan wawasan terkait peran mahasiswa terhadap umat di masa yang akan datang.
“Azhari (alumni Al-Azhar) kalau dalam waktu 10 tahun tidak mengambil peran (bagi umat), ibarat dagangan, antum adalah barang lama. Karena setiap tahun barang baru akan distok, sarjana-sarjana setiap tahun akan terus lahir dengan kompetensi dan standarisasi yang lebih bagus dan terus berkembang, ” kata Ustadz yang yang mengetuai Forum Kiai Muda Jawa Tengah ini.
Selain itu beliau juga menekankan terkait pentingnya kaderisasi peran umat dalam rangka memegang tongkat estapet kepemimpinan lima sampai sepuluh tahun yang akan datang. Beliau juga menantang mahasiswa dengan sebuah pertanyaan, “ aina antum hina dzaaka?” dimana kalian ketika lima hingga sepuluh tahun lagi tongkat estafet akan berganti. Dimana peran kalian?.
Sebuah pertanyaan sederhana, tapi mengandung arti yang syarat akan tantangan, pertaruhan semangat dan cita-cita, serta mengobarkan kembali tujuan para mahasiswa yang hadir, untuk apa mereka datang ke Mesir?!.
Dalam dialog ini, Pak Usman juga menekankan kepada mahasiswa untuk tidak berkutat dalam aktifitasnya dengan golongan primordialnya saja, melainkan agar lebih terbuka (berbaur) dalam hal kerjasama maupun bergaul, sehingga jaringan kita akan semakin luas, tidak berkutat pada golongan itu-itu saja.
“Jangan terlalu ektrim (fanatik) dan tidak menghargai orang lain, nanti kalau kita pulang realistisnya kita tidak akan punya kawan,” tegasnya. Beliau juga mengingatkan untuk menerapkan prinsip open mind dalam kehidupan kita.
“jadikan prinsip bahwa kita bisa bergaul dengan siapa saja, sehingga itu penting, ketika kita pulang, kita bisa diterima dimana saja, tentu untuk pekerjaan juga tidak sulit, kita lebih berpeluang bekerja dimana saja,” tuturnya.
Pimpinan Pondok Modern Tazakka K.H Anang Rikza Masyhadi akan meninggalkan Kairo pada Rabu pagi (15/2), setelah sebelumnya melakukan berbagai kunjungan salah satunya ke Majma’ Lughah bertemu dengan Dr. Azhar Syafi’i, kemudian ke Robithah ‘alam Jami’ah al-Islamiyah, selanjutnya ke Luxor menemui Grand Syeikh Al-Azhar Ahmad Al-Thayyeb, dan berbagai macam kunjungan lainnya yang dilakukan beliau selama kurang lebih seminggu berada di Kairo.
Menurut Awin Auliya Abdullah, “beliau melakukan kunjungan ke Mesir, yakni untuk menjalin silaturahmi antara Mesir dan Indonesia, karena Pondok Pesantren Tazakka selalu mendapatkan kunjungan terus, sehingga beliau berinisiatif untuk melakukan kunjungan balik, serta membangun kerjasama antara lembaga-lembaga di Mesir dengan di Indonesia,” tutur pria yang mengatur segala jadwal KH Anang selama di Mesir ini.
“Sebelum tiba di Mesir, K.H Anang Rikza Masyhadi melakukan umrah terlebih dahulu bersama istrinya, kemudian bertolak ke Mesir, untuk melakukan berbagai rangkaian kunjungan,” tutupnya disela-sela wawancara dengan kru Suara PPMI pada Senin malam (13/2), di Aula PCIM Muhammadiyah./ Irfan Khaerani
Jangn lupa tinggalkan jejakmu!