ppmimesir.or.id – Kairo, Sabtu (3/8) Pada acara Grand Opening Simposium, yang berlangsung di Al-Azhar Conference Centre (ACC), Madinat Nasr, Ketua Yayasan Lazis Assalam Fiil ‘Alamin (ASFA), Komjen Pol (Purn.) Dr. (H.C.) Drs. Syafruddin Kambo, M,Si. menyoroti tema bonus demografi yang akan segera dihadapi Indonesia.
Dalam sambutannya ia mengajak para mahasiswa untuk mempersiapkan diri menjadi generasi emas. Syafruddin Kambo juga memberikan semangat kepada para peserta dengan menekankan pentingnya peran mereka dalam menghadapi era bonus demografi. Ia menyampaikan bahwa generasi muda Indonesia saat ini memiliki potensi besar untuk menjadi estafet perubahan dan membawa Indonesia menuju masa depan yang lebih cerah.
“Kalian adalah estafet bangsa yang sangat berharga. Ilmu pengetahuan dan pengalaman yang kalian peroleh di luar negeri akan sangat bermanfaat bagi Indonesia. Saat ini, Indonesia sedang memasuki era bonus demografi, dimana jumlah penduduk usia produktif lebih banyak dibandingkan kelompok usia lainnya. Ini adalah peluang emas bagi kita untuk memajukan bangsa,” tegas Ketua Lazis ASFA dalam sambutannya.
Berdasarkan analisis intelijen yang dilakukan bersama koleganya, Syafruddin Kambo memperkirakan bahwa puncak bonus demografi Indonesia akan terjadi pada tahun 2030, lebih cepat dari perkiraan sebelumnya. Hal ini bukan tanpa sebab. Beliau memaparkan, Covid yang melanda tahun 2022 menyebabkan angka pertumbuhan angka kelahiran meningkat dari prediksi awal 68% menjadi 77%.
“Untuk dapat memanfaatkan bonus demografi secara optimal, kita membutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas, inovatif, dan memiliki daya saing global. Tantangan global yang semakin kompleks, seperti perubahan iklim, ketidakstabilan ekonomi, dan konflik, menuntut kita untuk menyiapkan diri semaksimal mungkin,” imbuhnya.
Dalam kesempatan yang sama, Syafruddin Kambo secara khusus mengungkapkan ucapan terima kasih yang mendalam kepada Universitas Al-Azhar atas kontribusi besarnya dalam mendidik generasi muda Indonesia. “Atas nama seluruh anak bangsa Indonesia, saya ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Universitas Al-Azhar. Berkat bimbingan dan ilmu pengetahuan yang telah diberikan, para mahasiswa Indonesia di sini telah tumbuh menjadi pribadi yang lebih baik dan berilmu,” tambahnya.
Syafruddin Kambo juga mengapresiasi komitmen Universitas Al-Azhar dalam menyebarkan wasathiyah Islam. “Al-Azhar adalah peradaban yang kuat karena berumur lebih dari 1000 tahun dan eksis memberikan pengajaran, tidak hanya dalam bidang agama dan ibadah tapi juga mengajarkan nilai toleransi dan kemanusiaan,” tambahnya.
Reporter: Rahmat Hidayat Anuar