Afi Hidayatun Nafiqoh
Prolog
Dalam tubuh Islam persoalan perempuan adalah satu persoalan yang tak berkesudahan. Dewasa ini
utamanya, seturut muncul dan bekembangnya pisau analisis untuk membongkar persoalan
perempuan melalui feminisme, ia memunculkan wacana baru dalam kaitannya dengan Islam.
Persoalan perempuan dalam islam mulai dibongkar menggunakan alat analisis baru yang tak
pernah ada sebelumnya. Pada banyak perbincangan pertemuan feminisme dan islam, istilah
“feminisme islam” sendiri masih berupa istilah yang cair. Kendati beberapa sarjana muslim memilih
untuk menyatukannya sebagai alat pergerakan yang penting, sarjana lain enggan melibatkan istilah
feminisme. Di lain pihak, banyak ulama1 menolak feminisme. Feminisme dan Islam dilihat sebagai
dua bidang yang berbeda dan persinggungan keduanya selalu menyisakan ruang tarik-menarik yang
alot. Sebuah penelitian biografi perempuan muslim2 oleh Roded menyingkapkan pada kita dua hal:
isu perempuan selalu dibincangkan dalam islam dengan cara dan pendekatan yang tidak tunggal;
dan ada beban dalam tubuh muslim jika perbincangan perempuan dalam islam muncul dari
kerangka feminisme.
Baca Pustaka Karya selengkapnya di link berikut ini:
Bidang Kritis Feminisme-Islam: Mempertimbangkan Ruang Konvergensi Metodologis